BSIP Sulsel ikuti Diskusi Pelaksanaan ABKT/HCV-HCS dan FGD Penyusunan Rencana Aksi Proyek FOLUR
Luwu (01-02/02/24). Sebagai salah satu bentuk kontribusi pada Proyek FOLUR, BSIP Sul-Sel mengutus tim untuk mengikuti Diskusi Pelaksanaan Assesment Area Benilai Konservasi Tinggi (ABKT/HCV-HCS) dan FGD Penyusunan Rencana Aksi Berkelanjutan Padi dan Kakao selama 2 hari di Hotel Belia Kabupaten Luwu.
Dihari pertama, acara diskusi pelaksanaan ABKT/HCV-HCS oleh Konsultan PT Agrisoft Citra Buana dalam pemaparannya menyampaikan tentang rencana pelaksanaan kegiatan yang akan menggunakan citra satelit yang bertujuan : 1). Menghasilkan peta kawasan kritis dengan prioritas penggunaan lahan dalam konteks Integrated Landscape Management (ILM) misalnya lahan berhutan di dalam area konsesi atau deforestasi di dalam kawasan lindung yang disebabkan oleh ekspansi komoditas pertanian; 2). Menyediakan data komprehensif terkait atribut biofisik dan mengembangkan model deforestasi (berdasarkan data KLHK) untuk mendukung Melaksanakan Rencana ILM jangka Panjang; 3. Peningkatan Kapasitas dalam rangka Pengelolaan Landscape Management. Beberapa masukan yang disampaikan oleh peserta saat sesi diskusinya diantaranya dari petugas penyuluh kehutanan dan lingkungan hidup kabupaten Luwu tentang kondisi masyarakat dan lahan yang ada di kawasan latimojong saat ini.
Hari Kedua dilanjutkan dengan kegiatan FGD Penyusunan Rencana Aksi Berkelanjutan Padi dan Kakao di Kabupaten Luwu. Dari hasil diskusi FGD, Rencana aksi yang akan dilakukan untuk Komoditas padi adalah 1). Untuk penambahan areal persawahan maka direncanakankan penyelesaian Bendungan untuk Irigasi sehingga lahan-lahan yang tidak tertanami dapat menjadi areal persawahan baru; 2). Untuk meningkatkan produksi, akan dibangun desa mandiri benih, pelatihan teknologi pembuatan pupuk organik dan pestisida nabati/hayati; 3). Peningkatan infrastruktur dan Alsintan, direncanakan untuk pembuatan Jalan Tani dan pengadaan Traktor R2 dan R4; 4). Peningkatan SDM Penyuluh dan petani melalui berbagai Pelatihan. Diharapkan juga dari pelatihan ini peningkatan kelembagaan dari kelompok tani membentuk Gapoktan dan selanjutnya membentuk Koperasi.
Diakhir kegiatan disepakati bahwa hasil dari FGD akan disampaikan dan dibahas ditingkat Kementerian dan kegiatan akan mulai berjalan pada tahun 2024.
Sumber : Kartika Fauziah
Editor : AFS